Rabu, Desember 17, 2008

MUNGKINKAH PERWIRA NON AKADEMI TNI MENJADI KEPALA STAF?

Pertanyaan ini penulis baca pada sebuah forum yang membahas tentang kemiliteran. Para pembahas semuanya bernada skeptis, dimana perwira-perwira non akademi tidak akan mungkin dapat meraih posisi-posisi strategis seperti KASAD, KASAL,KASAU atau bahkan Panglima TNI. Apa lulusan akademi TNI (baca: korps tempur) yang hanya dapat mengisi posisi-posisi tersebut? Lantas, bagaimana dengan proses pengembangan karir di level perwira? Bukankah semua perwira melalui jenjang yang sama, sehingga seharusnya punya kesempatan yang sama?

Sebagaimana kita ketahui bahwa sumber pembentukan perwira berasal dari 4 sumber: dari akademi TNI (AKMIL, AAL & AAU), dari bintara (SECAPA-AD/DIKTUKPA-AL/SETUKPA-AU), dari sarjana (SEPA PK/SEKBANG) dan pengangkatan khusus. Perwira dari akademi TNI berasal dari umum dan didik selama 3 tahun untuk menjadi perwira. Perwira dari SECAPA/DIKTUKPA/SETUKPA berasal dari bintara yang telah bertugas kurang lebih 4 tahun dan didik selama kurang lebih satu tahun untuk menjadi perwira. Perwira dari SEPA PK TNI dididik lebih kurang delapan bulan, berasal dari lulusan sarjana S1/D3, sementara untuk SEKBANG dididik selama kurang lebih tiga tahun. Perwira pengangkatan khusus didasarkan pada keahlian khusus yang dimiliki oleh seseorang dan TNI tidak memilikinya. Sepengetahuan penulis, pengangkatan perwira khusus terakhir terjadi pada awal 90-an, dimana Idris Sardi diangkat menjadi perwira dengan pangkat Letkol untuk pembentukan KORSIK ABRI.

Jika berkaca pada angkatan bersenjata paman sam, jabatan PANGAB, KASAD, KASAL dan KASAU bukanlah hal yang “tabu” dipimpin oleh non-akademi militer. Dari data Wikipedia, 11 orang terakhir yang menjabat PANGAB, 6 orang diantaranya merupakan lulusan program ROTC termasuk Colin Powell. 1 orang bahkan berasal dari bintara, yang karena peperangan diangkat sebagai perwira (battlefield commission). Untuk KASAD, dari 10 orang terakhir yang menjabat, 4 diantaranya merupakan lulusan program ROTC, termasuk KASAD saat ini, General George William Casey, Jr. Untuk KASAL, dari 10 orang terakhir yang menjabat, hanya 2 orang yang bukan lulusan USNA (satu lulusan program ROTC dan yang lain adalah lulusan OCS). Untuk KASAU, dari 10 orang terakhir yang menjabat, hanya 4 orang yang merupakan lulusan USAFA, lainya 4 orang lulusan program ROTC dan 2 orang lulusan USMA.

Jika melihat kondisi TNI saat ini, lulusan SECAPA/DIKTUKPA/SETUKPA serta SEPA PK dan SEKBANG belum dapat secara bebas berkarir dan “berkompetisi” untuk mencapai pimpinan puncak di masing-masing matra. Jangankan untuk berkompetisi untuk menjadi kepala staf, untuk jabatan-jabatan level menengah saja masih sering dipinggirkan.

Penulis pikir perlu adanya pembenahan pada career path, pembenahan soft-skill dan peningkatan hard-skill, sehingga yang nantinya memimpin posisi-posisi strategis memang betul-betul memiliki career path yang baik, soft-skill yang unggul dan hard-skill yang kuat. Ada baiknya juga TNI mulai menerapkan competence based analysis untuk penilai kinerja serta penempatan posisi jabatan, sehingga terbuka kesempatan bagi semua pihak untuk dapat promosi karir setinggi-tingginya. Jika hal ini terjadi, bisa jadi lulusan SEPA PK atau lulusan SECAPA mendapat kesempatan menjadi pemimpin strategis seperti PANGLIMA TNI, KASAD, KASAL, KASAU atau jabatan strategis lainya…. Yang menjadi pertanyaan, maukah pimpinan TNI (yang notabene lulusan akademi TNI) membuka peluang-peluang ini?


Salam...

8 komentar:

  1. semua org pasti mampu / bisa yg penting di berikan kesempatan

    BalasHapus
  2. Saya siap jadi pangdam Aceh...

    BalasHapus
  3. Ga pa2 yg pnting perwira..setau gue lulusan perwira prajurit karier..bertugas di posisi staf oprasional.. kalau beruntung bisa smpai kolonel...sngat sulit untuk mnjadi petinggi militer sperti halnya lulusan AKMIL..tetap aja fokus ke jebolan akmil....ttp bersyukur aja gan..yg penting perwira..hehehehe..

    BalasHapus
  4. Saya tahun depan in sya Allah masuk Sepa Pk

    BalasHapus
  5. Skrg malah ada peraturan baru yang membatasi kalau perwira lulusan secapa hanya bisa mentok di langkat kapten. Sehingga para bintara enggan melanjutkan ke jenjang perwira

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Saya insyaallah tahun ini mau join di PaPk mohon do'a resthunya ya agan 2. Bismillah

    BalasHapus
  8. Perwira idealnya hanya melalui akademi.dan wamil dari sarjana. Agar tidak terjadi penumpukan perwira.

    BalasHapus