Rabu, Januari 21, 2009

OBAMA’S DEFENSE & FOREIGN POLICY

Malam ini (20 Januari 2009 waktu Indonesia), kita akan menyaksikan sejarah baru Amerika Serikat, dimana rakyat AS (dan juga dunia) menyaksikan secara langsung pelantikan presiden kulit hitam pertama AS, Barack Obama. Ia dipandang sebagai “pembaharu” pemerintahan AS dan dunia, setelah pada pemerintahan George W Bush, AS “babak belur” di segala bidang. Secara tegas, Obama berjanji untuk memperbaiki citra AS di mata rakyat Amerika dan dunia dan menjadikan AS kembali menjadi “superior”.

Tema perubahan ini juga dituangkan dalam kebijakan pertahanan serta kebijakan politik luar negeri, yang akan diaplikasikannya pada pemerintahannya pasca 20 Januari 2009. Kebijakan pertahanan serta politik luar negeri, bagi AS, memiliki keterkaitan satu sama lain. Keterkaitan ini karena AS menganggap dirinya sebagai pemimpin dunia dan harus berpartisipasi aktif masalah pertahanan dan masalah internasional. Kebijakan pertahanan AS yang akan diterapkan oleh Obama adalah memperkuat pertahanan di dalam negeri dan luar negeri. Di dalam negeri, salah satu kebijakan Obama adalah akan lebih memperkuat pasukan National Guard serta pasukan cadangan. Secara khusus, pasukan Garda Nasional akan dijadikan suatu matra tersendiri yang sejajar dengan 4 matra lain (USA, USN, USMC & USAF). Partisipasi aktif di bidang pertahanan internasional dilakukan dengan tujuan untuk menjaga stabilitas global dengan cara menjalin kerja sama dengan sekutu AS serta mengadakan kontak dengan (yang dianggap) “musuh” AS selama ini. Partisipasi aktif di bidang pertahanan internasional ini didukung oleh usaha diplomasi, yang juga nantinya akan diperbaharui oleh Obama.

Pada kebijakan pertahanan, Obama menekankan pada pembaharuan militer untuk menghadapi tantangan abad 21, penguatan pada pasukan Garda Nasional dan pasukan cadangan, serta memperbaharui kerja sama pertahanan. Pembaharuan militer yang dimaksud oleh Obama adalah perubahan dalam cara pandang dalam menghadapi kondisi keamanan di abad 21, peningkatan kebijakan atas program senjata, perhatian penuh keamanan di daratan, laut, udara dan luar angkasa, peningkatan jumlah tentara AD dan marinir serta perlunya perhatian pemerintah atas kesejahteraan prajurit (dan keluarganya) serta para veteran. Penguatan pasukan Garda Nasional sehingga sejajar dengan pasukan dari 4 matra lain dan siap ditugaskan baik di dalam maupun penugasan luar negeri. Kerja sama pertahanan yang perlu diperhatikan adalah peningkatan kerja sama NATO, sekutu-sekutu tradisional serta partner AS. Secara khusus, Obama memberi perhatian pada military contractor, yang selama ini telah membantu pemerintah AS dalam masalah – masalah pertahanan.

Pada kebijakan keamanan nasional (homeland security), tetap meneruskan kebijakan pemerintah sebelumnya yakni memberantas terorisme, melakukan tindakan pencegahan pengembangan senjata nuklir oleh teroris AS, dan melakukan tindakan pencegahan atas bioterrorism. Penekanan ini akan dijabarkan dalam 8 tindak lanjut: membasmi terorisme di seluruh dunia, pencegahan pengembangan senjata nuklir oleh pihak yang selama ini dianggap sebagai teroris oleh AS, melakukan antisipasi atas serangan senjata biologi, menjaga jaringan informasi (information network), peningkatan kapasitas intelijen serta peningkatan penjagaan atas kebebasan sipil, meningkatkan antisipasi atas serangan teroris serta bencana alam, peningkatan penjagaan atas infrastruktur penting, dan melakukan pemeliharaan atas infrastruktur penting, seperti jalan, pelabuhan laut dan udara.

Kebijakan luar negeri yang akan dilakukan adalah pembaharuan “gaya” diplomasi AS, penekanan atas Iran dalam upaya penghentian pengembangan nuklirnya, dan antisipasi pengembangan senjata nuklir oleh pihak teroris. Pada pemerintahan Bush, komunikasi hanya dibangun pada pihak – pihak yang mau bekerja sama dengan AS, sementara dengan pihak yang memusuhi AS malah dijauhi. Akibatnya, AS di bawah pemerintahan Bush dianggap arogan dan sangat tidak bersahabat. Hal ini akan diperbaiki oleh Obama dengan menjalin kontak dengan pihak-pihak yang selama ini dianggap musuh. Peningkatan kerja sama untuk memerangi kemiskinan, mempromosikan demokrasi dan kerja sama perdagangan di Asia, Afrika dan Amerika Latin. Khusus hubungan dengan Iran, Obama akan melakukan tekanan atas Iran untuk tidak mengembangkan program nuklirnya. Obama menekankan atas pentingnya Israel, dimana AS di bawah pemerintahannya tetap mendukung penuh Israel. Meningkatkan kerja sama dengan Rusia, untuk mempromosikan demokrasi, dan pertahanan.

Obama akan mengakhiri partisipasi AS pada perang di Irak dengan melakukan langkah-langkah: penarikan pasukan AS di Irak secara bertahap, memandirikan pemerintah Irak untuk dapat menjaga dan membangun pemerintahan sendiri, dan tetap menjaga stabilitas politik di Irak serta regional di sekitarnya.

Kita tunggu kiprah Obama…

Salam…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar