Setelah merdeka pada tanggal 9 Agustus 1965, para pemimpin Singapura menyadari bahwa mereka adalah "little red dot in a sea of green", sebuah sebutan dari mantan Presiden Habibie. Mereka mengembangkan siege mentality karena kondisi geografi serta ketidak percayaan dari dua tetangga dekatnya,
Model pertama yang ditiru dari
Pada tahun 1967, Singapura mulai membangun industri pertahanan dengan mendirikan Sheng-Li Holding Company, yang memproduksi small arms, mortar, dan amunisi artileri. Pada tahun 1989, perusahaan tersebut direstrukturisasi dan masuk dalam BUMN Teknologi (ST Engineering).
Strategi pertahanan yang dilakukan di awal kemerdekaan adalah lebih mengedepankan masalah diplomasi. Perbaikan hubungan dengan
Pada tahun 1984, Singapura memperkenalkan konsep Total Defense yang terdiri dari
Selain melakukan kerja sama FPDA, Singapura juga bekerja sama dengan AS dalam hal militer, terutama penggunaan dan menempatkan pasukan pada pangkalan militer. AS dapat menggunakan Paya Lebar Airbase, Sembawang, dan Lanal Changi. Sebagai gantinya, Singapura dapat menggunakan dan menempatkan pasukan di Cannon Air Force Base (New Mexico); Grand Prairie (Texas); McConnell Air Force Base (Kansas); Marana (Arizona); dan Luke Air Force Base.
Dalam lingkup kerja sama FPDA, Singapura juga menempatkan pasukan di beberapa fort atau pangkalan asing seperti di Oakey Airbase dan Pearce Airbase (keduanya di Australia), RMAF Butterworth, Penang (Malaysia); Sungai Akar Camp dan Lakium Camp, Temburong (keduanya di Brunei); Shoalwater Bay Military Training Area, Australia. Pada tempat-tempat ini, Singapura menempatkan satuan detasemen latihan, yang mengelola pelatihan bagi tentara Singapura.
Selain itu, Singapura juga menempatkan detasemen latihan di BA 120 Cazaux Airbase (France),
Sebagai antisipasi dengan model pertempuran masa depan yakni Network-Centric Warfare, maka SAF mengembangkan 3rd Generation Fighting Force (3G SAF), yang mengintegrasikan matra darat, laut dan udara dalam satu koordinasi pertempuran dan dapat saling mem-back-up satu sama lain. Teknologi yang dikembangkan antara lain: ACMS, PRIMUS, Bionix II, MATADOR, PEGASUS, SAR 21 dan Formidable-Class Stealth Frigate. Latihan gabungan untuk pemantapan penerapan 3G terus dilakukan dengan kode sandi Exercise Forging Sabre yang dilakukan di AS dan kode sandi Exercise Wallaby yang dilakukan di Australia.
Pengembangan militer Singapura ditangani secara serius serta didukung oleh budget yang besar. Secara konsisten, Singapura menyisihkan 19% budget-nya untuk pengembangan militer atau sekitar USD 7 M (data 2007).
Dengan berbagai kemajuan serta kemampuan militer yang luar biasa, masih layakkah mereka ‘merasa terkepung’ (under siege)?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar