Jumat, Maret 06, 2009

MERCENARY: THE BIG PLAYER – 2

Blackwater Worldwide atau sekarang dikenal sebagai Xe Worldwide adalah salah satu PMC yang tangguh. Didirikan pada tahun 1997 oleh para mantan anggota US Navy SEALs: Erik Prince dan Al Clark. Al Clark sendiri keluar dari Blackwater tahun 2000, dan mendirikan PMC sendiri: Special Tactical Systems.
Berlokasi di dekat Fort Bragg, Negara bagian North Carolina, AS, XE mengoperasikan sebuah fasilitas pelatihan taktik militer, yang diklaim sebagai tempat pelatihan militer terbesar di dunia. Setiap tahunnya, Xe melatih lebih dari 40.000 orang. Sebagian peserta latihan tersebut berasal dari militer AS, militer asing dan kepolisian.
Xe Worldwide saat ini merupakan salah satu PMC yang mendapat kontrak terbesar dari Deplu AS pasca invasi AS ke Irak. Lebih dari 90% pendapatannya didapat dari proyek pemerintah AS. Proyek pemerintah AS yang diberikan pada Xe, lebih banyak diberikan melaui penunjukan langsung. Hal ini terjadi karena kuatnya lobi ke pemerintahan Bush, dimana sang pemilik, Erik Prince telah merintis hubungan dengan Bush Senior dan terus dilanjutkan ke Bush Junior, ketika menjadi Presiden AS.
Perubahan fokus pemerintahan AS atas Irak dan penolakan pemerintahan Irak untuk memberikan lisensi operasi, diduga mendorong Xe melakukan perubahan besar-besaran. Dimulai dengan perubahan nama dari Blackwater Worldwide menjadi Xe Worldwide pada tanggal 13 Februari 2009, disusul dengan perubahan top manajemen. Sang pemilik, Erik Prince, meninggalkan kursi CEO dan menjadi ketua dewan komisaris. Gary Jackson, yang selama ini menjadi President Director juga keluar dari jajaran direksi. Kursi top manajemen Xe diberikan pada Joseph Yorio, mantan Vice President DHL, yang selanjutnya menjadi Presdir Xe dan Danielle Esposito, ‘orang dalam’ Xe yang telah berkarir lebih dari 10 tahun, yang selanjutnya menjadi Chief Operating Officer dan Executive Vice President. Penunjukan ini dipandang tepat, karena keduanya memiliki ‘sense of war’s business’. Joseph Yorio adalah mantan perwira pada pasukan khusus AD AS (USASF), yang juga mempunyai business skill yang teruji di DHL. Danielle Esposito, seorang wanita berusia 32 tahun dan merintis karir dari bawah di lingkungan Xe.
Kiprah di Irak
Pada tahun 2003, Blackwater memperoleh kontrak senilai USD 21 Juta melalui penunjukkan langsung pemerintah AS, untuk mengawal Ketua Otoritas Irak: Paul Bremer.
Pada tanggal 31 Maret 2004, 4 operator Blackwater diserang dan terbunuh di Fallujah. Kejadian ini merupakan salah satu pemicu pertempuran Fallujah pertama. Blackwater terkesan lepas tangan atas gugurnya 4 operator mereka.
Pada Bulan April 2004, menindak lanjut peristiwa gugur beberapa operator di Fallujah, tim kecil Blackwater bersama USMC menahan lebih dari 400 orang yang diduga terlibat dalam penyerangan tersebut.
Sejak Juni 2004, Blackwater menerima bayaran lebih dari USD 320 juta dari USD 1 milyar, yang merupakan budget Deplu AS untuk jasa pengamanan diplomat AS di wilayah konflik, termasuk Irak.
Pada tahun 2006, Blackwater memenangkan kontrak jasa pengamanan diplomat AS di Irak, dimana jumlah diplomat AS di Irak merupakan jumlah terbanyak diplomat AS yang ditugaskan pada suatu tempat.
Pada tanggal 16 September 2007, operator Blackwater membunuh 17 penduduk Irak, dimana 14 orang diantaranya ditembak tanpa sebab.
Pada November 2008, Deplu AS mengeluarkan ijin pada Blackwater untuk dapat mengapalkan ratusan senjata otomatis bernilai milyaran dollar ke Irak. Ijin ini diduga disalah gunakan dan banyak senjata tersebut ‘lari’ ke pasar gelap.
Fakta lain kiprah Blackwater di Irak adalah mereka merekrut kurang lebih 21 ribu mantan pasukan khusus, prajurit regular dan petugas penegak hukum untuk bertugas di Irak. Diungkapkan bahwa, para operator Blackwater yang mengawal Paul Bremer, Ketua Otoritas Irak, adalah berasal dari Bosnia, Filipinos, dan Chile. Antara tahun 2005 sampai September 2007, operator Blackwater terlibat dalam 195 insiden penembakan, diman 163 kasus didahului oleh penembakan operator Blackwater.
Kiprah lain
Blackwater ikut membantu dalam bencana Katrina. Mereka membantu menyediakan pesawat pengangkut, jasa pengamanan, angkutan logistik dan transportasi. Blackwater juga mem-BKO-kan 164 operatornya di bawah Departemen Keamanan Dalam Negeri (Department of Homeland Security). Sebagai tanda terima kasih, Blackwater mendapatkan ‘hadiah’ kontrak penunjukan langsung dalam pembangunan pasca badai Katrina. Penunjukan ini menuai protes dari masyarakat.
Blackwater merupakan satu dari lima perusahaan yang membantu penyediaan perlengkapan serta membantu operasional kantor Counter-Narcotics Technology Program, salah satu program yang diadakan oleh Dephan AS.
Tahun 2005, Blackwater dikontrak untuk melatih pasukan komando Azerbaijan: Naval Sea Commando. Mendapatkan kontrak dari Jepang untuk mengawal radar sistem: AN/TPY-2.

Salam…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar