Rabu, Maret 18, 2009

PIRACY: IN THE BEGINNING

Kasus – kasus pembajakan sudah berlangsung lama, semenjak manusia menggunakan laut sebagai jalur perdagangan. Dari sejarah tercatat pada sekitar abad 13 SM, Sea Peoples menguasai daerah Aegian dan Mediterania. Dalam cerita klasik, Kaum Illyrians, Tyrrhenians dan Thracians dikenal sebagai kaum bajak laut. Pada abad 1 SM, tercatat bajak laut menguasai Pantai Anatolian dan mengancam perdagangan kerajaan Romawi.
Pada awal tahun 258 M, Kelompok Gothic-Herulic menyerang kota-kota di sepanjang Laut Hitam dan Laut Marmara. Pada tahun 264 M, Kelompok Gothic berhasil mencapai Galatia, Cappadocia, Cyprus dan Pulau Kreta.
Abad Pertengahan sampai Abad 19
Pada abad pertengahan bangsa Viking terkenal sebagai bangsa bajak laut. Mereka menyerang hampir semua daerah di kawasan Eropa Barat. Bangsa Viking juga menyerang daerah Utara Afrika dan Italia. Penjelahan mereka sampai ke Laut Baltik, sungai-sungai di kawasan Eropa Timur sampai ke Laut Hitam.
Sementara itu, Bajak Laut Arab menguasai laut Mediterania sekitar akhir abad 9 M. mereka menguasai daerah sampai daerah Selatan Perancis dan Utara Italia. Pada tahun 846, Bajak Laut Arab menyerang Roma dan menghancurkan Vatikan. Pada tahun 911, Uskup Narbonne tidak dapat pulang ke Perancis karena Kaum Bajak Laut Arab memblokade jalur pegunungan Alpen, yang merupakan jalur ke Perancis dari Italia. Kaum Bajak Laut Arab mengontrol kekuasaannya dari kepulauan Balearic, gugusan kepulauan di selatan Spanyol sekarang, mulai abad 10 M. Dari tahun 824 sampai 961, mereka menyerang pulau Kreta sebagai upaya menguasai seluruh kawasan laut Mediterania.
Bangsa Slav menyerang dan menguasai semenanjung Balkan pada abad 5 dan 6 M. mereka juga melakukan penyerangan pada daerah-daerah sekita Laut Adriatik. Pada tahun 642, mereka menyerang daerah Italia Selatan (kota Benevento).
AL Kota Venesia melakukan upaya penaklukan para bajak laut di kawasan Laut Adriatik dari tahun 827 sampai dengan 882. Mereka berhasil ‘menaklukan’ para bajak laut bangsa Slav dengan cara membaptis mereka ke agama Kristen. Sempat memberontak pada tahun 834 sampai 835, namun berhasil ditumpas. Secara sporadic, mereka masih melakukan perlawanan. Pada tahun 870, mereka menculik Uskup Constantinople.
Setelah Kaum Bajak Laut Arab menyerang daerah pesisir Laut Adriatik sekitar tahun 872, Bangsa Slav memperkuat kekuatan lautnya. Hal ini menyebabkan konflik baru berlangsung hingga sekitar abad 10 sampai 11 M.
Pada tahun 937, suku Irlandia bersama suku Skotlandia, Viking, suku Pict dan suku Wales menginvasi Inggris. Pada saat bersamaan, Viking memperkuat kekuasaannya di wilayah Eropa Barat dan berhasil mengusir Bangsa Slav. Bangsa Slav berhasil diusir dari Laut Baltik pada tahun 1168, dimana ditaklukan oleh Suku Rani dari Denmark. Sampai dengan tahun 1440, kawasan di Laut Utara dan Baltik tidak aman karena dikuasai bajak laut.
Di kawasan samudera India, sejak abad 14 dikuasai oleh Kesultanan Bahmani dan Kerajaan Vijayanagara. Kedua kerajaan tersebut berada di kawasan Deccan, sebelah selatan India. Mereka memegang peran penting dalam jalur perdagangan dari Persia dan Afrika. Hal ini mengundang bajak laut dari kawasan barat India untuk mengganggu jalur perdagangan tersebut.
Selama abad 16 dan 17, sering kali Bajak Laut asal Eropa menyerang kapal-kapal dari Mughal, terutama yang akan melakukan perjalanan haji ke Mekah. Situasi ini memanas ketika Portugis menyerang kapal dari Mughal ‘Rahimi’.
Pada abad 18, kerajaan Maratha menguasai kawasan laut antara Mumbai sampai dengan Goa. Dibawah pimpinan Privateer Maratha Kanhoji Angre, mereka berhasil menyerang kapal Inggris milik East India Company dan diharuskan membayar pajak bila berlayar melewati daerah tersebut.
Pada abad 19, kawasan pantai selatan Teluk Persia dijuluki ‘Pantai Bajak Laut’ (Pirate Coast) karena bajak lautnya terkenal ganas. Pada tahun 1819, Inggris melakukan ekspedisi untuk membasmi para bajak laut di kota Ras al-Khaimah.
Di kawasan Timur Jauh, sejak abad 13, Suku Wokou yang berbasis di Jepang, menguasai perairan di kawasan Asia Timur selama lebih dari 300 tahun.
Di kawasan Asia Tenggara, para pelaut Mongol dari suku Kanton dan Hokkian, yang sebelumnya ikut dalam upaya penaklukan pulau Jawa, deserter dan menjadi bajak laut. Mereka menguasai jalur perdagangan laut Sumatera dan Jawa. Mereka eksis karena merekrut orang Sumatera dan Jawa untuk menjadi anak buah mereka. Puncak keemasan armada bajak laut Cina adalah pada jaman dinasti Qing di awal abad 19. Dengan meningkatnya perdagangan Cina, khususnya di Fujian dan Guangdong, mendorong semakin kuatnya bajak laut Cina. Pada tahun 1802, dibentuk konfederasi bajak laut yang dipimpin oleh captain Zheng Yi dan istrinya Zheng Yi Sao. Pada tahun 1804, konfederasi tersebut beranggotakan 10 ribu bajak laut dan sangat menakutkan AL Dinasti Qing.
Di Nusantara, pelaut Bugis terkenal sebagai bajak laut yang menguasai daerah hingga Singapura ( ke arah barat) dan Philippina (ke arah utara). Suku Orang Laut merupakan penguasa selat Malaka dan perairan sekitar Singapura. Suku Melayu dan Dayak Laut menguasai jalur antara Singapura dan Hong Kong.
Di kawasan utara benua Afrika, bajak laut menguasai kota-kota pelabuhan seperti Tunis, Tripoli, Algiers, Sale dan beberapa pelabuhan di Maroko. Beberapa desa di pinggiran pantai dan kota di Italia, Spanyol dan kepulauan Mediterania seringkali diserang oleh bajak laut dari Afrika Utara. Sekitar tahun 1600, mereka berhasil melewati samudera Atlantik dan mendarat di Islandia. Menurut sejarah, 1 sampai 1,25 juta orang Eropa ditangkap oleh Bajak Laut ini dan dijual sebagai budak di kawasan Afrika Utara dan Kerajaan Ottoman. Penjualan budak ini berlangsung antara abad 16 sampai dengan abad 19. Beberapa bajak laut terkenal: Hayreddin dan kakaknya Barbarossa (Redbeard), Turgut Reis alias Dragut, Kurtoglu atau Curtogoli, Kemal Reis, Salih Reis, dan Koca Murat Reis.
Di kawasan Karibia, era keemasan bajak laut berlangsung dari sekitar tahun 1560 sampai pertengahan 1720-an. Puncak keemasan terjadi sekitar tahun 1700 sampai dengan 1730-an. Banyak bajak laut datang ke kawasan Karibia setelah Perang ‘Spanish Succession’, perang menentang penggabungan kerajaan Perancis dan Spanyol oleh beberapa negara Eropa. Selain itu, para Buccaneer yang datang pada pertengahan abad 17 ke kawasan tersebut menambah semarak dunia bajak laut. Kawasan Karibia merupakan ajang konflik perebutan kekuasaan antar negara Eropa yang memiliki daerah koloni di sana. Beberapa negara yang memiliki kolni di kawasan Karibia: Inggris, Spanyol, Belanda, Portugis dan Perancis. Kelompok bajak laut yang beroperasi di kawasan tersebut kebanyak berasal dari Inggris, Belanda, dan Perancis. Karena penguasa koloni terbesar di kawasan Karibia adalah Spanyol, maka kapal-kapal dagang Spanyol paling banyak diserang oleh para pembajak.

Salam…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar