Rabu, Maret 18, 2009

PIRACY: PRIVATEER

Privateer adalah kapal ‘swasta’ yang diberi kewenangan sebagai ‘kapal perang’ oleh suatu negara dan bertindak atas nama negara untuk menyerang kapal lain. Privateering adalah bentuk dukungan ‘swasta’ dalam peperangan dengan bangsa lain. Namun terkadang terjadi kerancuan, dimana tidak bisa dibedakan antara tindakan privateering dengan bajak laut, ketika menyerang kapal dagang pada saat damai atau kapal tersebut dari negara ‘netral’.
Privateer merupakan suatu bagian dari ‘Naval Warfare’ yang terjadi pada abad 16 sampai 19, dimana hampir semua negara yang memiliki kekuatan AL memberikan ‘pengakuan’ atas kapal-kapal ‘swasta’ tersebut. Ini merupakan kerja sama simbiosis mutualis, dimana negara dapat bantuan untuk melakukan penyerangan atas kapal-kapal dagang negara lain, sementara kapal-kapal privateer ini mendapatkan harta rampasan dari kapal dagang yang dibajaknya.
Aksi
Inggris pada akhir abad 16, merupakan inisiator awal pengguna privateering. Pada masa itu, kapal-kapal dagang Inggris berlayar ke kawasan Karibia untuk menjual budak dari Afrika Barat. Pemerintah koloni Spanyol melarang penjualan manusia tersebut dan sempat menangkap kapal milik Sir Francis Drake dan Sir John Hawkins. Pemerintah Inggris marah atas penangkapan kapal tersebut, namun tidak dapat berbuat banyak karena kekuatan Inggris di laut pada masa itu ‘lemah’. Muncul ide untuk menggunakan kapal-kapal swasta sebagai ‘kapal perang’ dan mereka berhak menyerang kapal-kapal negara ‘musuh’ Inggris dan bertindak atas nama pemerintah Inggris. Ide ini cukup sukses dan membuat Inggris dapat ‘berkompetisi’ dengan Spanyol dan sedikit demi sedikit mengurangi pengaruh Spanyol di benua Amerika.
Pada Perang Anglo-Dutch Pertama, Privateer Inggris menyerang dan menangkap 1000 kapal privateer Belanda. Spanyol membantu Belanda dengan menyerang kapal-kapal privateer Inggris. Aksi saling serang antar Inggris dan Belanda dengan menggunakan privateer, terjadi juga pada Perang Anglo-Dutch kedua dan ketiga.
Inggris mulai tidak menggunakan kekuatan privateer semenjak pertengahan abad 19, dimana kekuatan AL Inggris sudah sangat kuat dan ditakuti oleh negara lain. Antara tahun 1785 sampai dengan tahun 1823, telah dibuat beberapa perjanjian unilateral maupun bilateral untuk mengurangi bajak laut, termasuk privateer.
Negara ‘kuat’ yang terakhir menggunakan privateer adalah Prusia pada Perang Franco-Prusia tahun 1870.

Salam…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar